Postingan

Komentar Tentang Pengunduran Diri Paus Benediktus XVI

Gambar
Pengunduran diri Paus Benediktus XVI cepat menyebar di semua kalangan, tidak hanya umat Katolik, antara lain karena sampai sekarang jabatan Paus dipandang sebagai amanah untuk seumur hidup. Namun, dalam sejarah kepausan terdapat beberapa Paus yang mundur karena alasan-alasan yang berbeda. Paus terakhir yang mengundurkan diri adalah Paus Gregorius XII pada thn 1415 di saat terjadi perpecahan di dalam Gereja dengan adanya klaim tiga orang Paus pada waktu yang sama. Hukum Gereja Katolik mengatur tentang pengunduran diri seorang Paus sebagai berikut: “Apabila Paus mengundurkan diri dari jabatannya, untuk sahnya dituntut agar pengunduran diri itu terjadi dengan bebas dan dinyatakan semestinya, tetapi tidak dituntut bahwa harus diterima oleh siapapun” (Kanon 332 # 2). Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dengan kehendak bebas dan mengungkapkannya melalui pernyataan tertanggal 10 Pebruari 2013. Ia menyatakan antara lain: ““Setelah berulang kali memeriksa hati nurani saya di hadapan Allah

Pengunduran Diri Paus Benediktus XVI dan Konklaf Maret 2013

Gambar
Dunia pada umumnya dan Gereja Katolik pada khususnya dikejutkan dengan pengumuman oleh Paus Benediktus XVI sendiri, pada 10 Pebruari 2013, bahwa ia akan meletakkan jabatannya sebagai Uskup Roma - oleh karena itu juga sebagai Paus Gereja Katolik - pada 28 Pebruari 2013 pkl 20.00 waktu setempat. Ia menyatakan antara lain sebagai berikut: “Setelah berulang kali memeriksa hati nurani saya di hadapan Allah, saya telah sampai pada kepastian bahwa kekuatan saya, karena usia lanjut, tidak lagi memadai untuk menjalankan pelayanan St Petrus.... Namun demikian, di dunia dewasa ini, yang takluk pada begitu banyak perubahan yang cepat dan diperhadapkan dengan masalah-masalah yang sangat relevan dengan kehidupan iman, maka dalam mengemudi bahtera Santo Petrus dan memaklumkan Injil, baik kekuatan budi dan raga sangatlah penting. Kekuatan itu dalam bulan-bulan terakhir telah menurun dalam diri saya. Hal ini mendorong saya untuk mengakui ketidakmampuan saya untuk menjalankan secara memadai pelayanan

Hari Pers Berorama Plat Merah

Gambar
Hari Pers Nasional (HPN) 2013 yang konon jatuh pada 9 Februari digelar di Manado, Sulawesi Utara. Spontan sebagai pekerja pers sekaligus warga Bumi Nyiur Melambai, saya dan mungkin teman-teman seprofesi merasa senang karena bisa menjadi tuan rumah perhelatan HPN. Iven ini setidaknya berdampak positif bagi daerah ini yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi unggulan dan daerah MICE. Para wartawan dari seluruh Indonesia dengan beragam latar belakang media dan organisasi profesi berkunjung ke Manado. Dengan kegiatan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah menteri kembali menginjakkan kaki di Manado. Apalagi direncanakan kunjungan SBY kali ini juga dirangkaikan dengan peresmian mega proyek di Sulut seperti Sekretariat Coral Triangle Initiative (CTI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Terlepas dari dampak positif kegiatan HPN, sejumput tanya menggelayut di benak saya sebagai pekerja pers selama beberapa hari terakhir ini. Kesan yang kurang lebih sama ikut dir

JWS-Ivansa Dilantik Bupati Minahasa dan Wakil Bupati 17 Maret

Gambar
JANTJE W Sajouw (JWS) dan Ivan Sarundajang (Ivansa) dijadwalkan akan dilantik sebagai Bupati Minahasa dan Wakil Bupati pada 17 Maret 2013 mendatang. Demikian informasi yang disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa Meidy Tinangon. “Kami sudah menjadwalkan pelantikan bupati dan wakil bupati,” ungkapnya. JWS-Ivansa yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampil sebagai pemenang dengan memperoleh suara terbanyak saat Pemilihan Bupati (Pilbup) Minahasa, 12 Desember 2012 lalu.   KPU Minahasa memastikan jadwal tersebut setelah Makamah Konstitusi (MK) menolak gugatan dari kubu Careig N Runtu dan Denny J Tombeng. Majelis Hakim MK yang terdiri dari Ahmad Sodiki, Ahmad Fadil Sumadi dan Anwar Usman akhirnya mengambil keputusan menolak seluruh permohonan dari pihak pemohon Careig N Runtu dan Denny J Tombeng. “Majelis hakim memutuskan menolak seluruh permohonan dari pihak pemohon Careig N Runtu dan Denny J Tombeng,” ungkap Ketua Majelis Hakim Ahmad Sodiki saa

Underwater Christmas Celebration, Kado Komunitas Pecinta Laut

Gambar
JUMAT siang sekira pukul 10.00 Wita, awan mendung menyelimuti Kota Manado. Rintik hujan mulai membasahi bumi. Kendati demikian, kondisi itu tak menyurutkan semangat puluhan warga yang tergabung dalam Komunitas Peduli Laut (KPL) yang sejak pagi berkumpul di Pantai Malalayang. Pahlano Daud, salah satu aktifis KPL justru tampak sibuk. Sesekali dia memberikan briefing kepada peserta yang telah lengkap dengan pakaian selam. Ternyata di penghujung tahun 2012, KPL ingin mempersembahkan kado menarik untuk memeriahkan Perayaan Natal 25 Desember 2012 dan Tahun Baru 1 Januari 2013. “Kami ingin merayakan Natal di bawah laut,” ungkapnya. Kegiatan unik ini disponsori Pemkot Manado, komunitas penyelam dan pecinta otomotif Sulawesi. Untuk pertama kali para komunitas pecinta laut akan menancapkan Pohon Natal di dasar laut Malalayang. “Kegiatan ini sebagai bentuk kecintaan terhadap bawah laut di Pantai Manado,” ujar Pahlano. Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado Dr.Peter Assa tak bisa menyembunyik

Kawanua Sedunia Kunjungi Batu Nona

Gambar
RATUSAN warga kawanua di luar daerah maupun di luar negeri akhirnya bisa menginjakkan kakinya di kampung halaman. Warga kawanua yang mengikuti kegiatan iven Bakudapa Kawanua Sedunia sejak beberapa hari lalu, telah tiba di Sulut. Panitia pelaksana yang dipimpin Vanda Rorimpandey ini telah mempersiapkan sejumlah kegiatan bagi peserta BKS II. Mulai dari kegiatan wisata bahari, wisata pegunungan dan wisata religi. Rabu (19/12) tadi giliran rombongan menuju ke Batu Nona, Minut. Di lokasi wisata bahari ini, para kawanua selian menikmati pemandangan laut yang mempesona, juga ikut menikmati water sport. Hertje Mekel, pimpinan Batu Nona Resort dan Water Sport mengaku gembira mendapat kunjungan dari para warga kawanua dari luar negeri dan luar daerah. “Saya menyampaikan selamat datang dan selamat menikmati pariwisata di Batu Nona sebagai salah satu lokasi pariwisata di Minut,” ungkapnya. (lex)

Audy Lieke Politisi Muda Berjiwa Sosial

Gambar
JIKA dilihat sepintas, sosok pria yang satu ini tak berbeda dengan sebagian besar anak muda lainnya. Namun, meski usianya masih terbilang muda, Audy Lieke, nama lengkap pria ini berhasil menorehkan prestasi di bidang politik. Bahkan, walaupun memiliki status dan jabatan bergengsi sebagai anggota Dewan Kota (Dekot-red) Manado dari Partai Gerindra, pria blasteran Minahasa-Tionghoa ini selalu akrab dan ramah bila bertemu dengan siapa saja. “Sebelumnya saya tak pernah menyangka bisa sampai sejauh ini. Apalagi, kiprah saya di dunia politik belum seberapa bila dibandingkan dengan senior-senior saya yang duduk di dekot Manado. Saya butuh banyak bimbingan dari mereka,” ujar mahasiswa lulusan Harvard ini merendah. Meski masih tergolong muda, kemampuan yang dimilikinya begitu besar. “Saya selalu terbuka terhadap perkembangan. Apalagi, pergeseran zaman semakin cepat dan sulit diprediksi. Saya butuh sesuatu yang positif dari perkembangan itu, agar bisa memperkaya saya untuk bertindak dan ber